Tahun 2016 memasuki babak baru dalam dunia pelayaran kapal
perintis. Beberapa pemerintah daerah dengan bekerja sama perusahaan swasta telah
melakukan investasi dalam pengadaan sejumlah kapal perintis. Hal ini tentu saja
diharapkan dapat membantu memperlancar perekonomian masyarakat kepulauan.
Lihat saja apa yang dilakukan oleh pemerintah daerah Jawa Timur,
di tahun 2016 telah menambah 5 kapal perintis yang akan menghubungkan pulau
jawa dan pulau kalimantan.
Nama 5 kapal yang telah disiapkan itu, antara lain KM. Sabuk
Nusantara 27, KM. Amukti Palapa, KM. Sabuk Nusantara 56, KM. Maumere I dan KM.
Perintis milik PT Bima Nusantara di kota Balikpapan.
Dua nama kapal perintis yang disebutkan terakhir dikelola oleh swasta,
sedangkan tiga nama sebelumnya merupakan kapal milik negara.
Rute dari setiap kapal perintis tersebut tentu berbeda-beda.
Misalnya, untuk kapal perintis Sabuk Nusantara 56 yang akan mempunyai rute
Surabaya, Masalembu, Karamian, balik lagi ke Masalembu, Kalianget, Sapudi,
Kangean, Pangerungan Besar, Sapeken, dan Banyuwangi.
Sedangkan kapal perintis Sabuk Nusantara 27 melayani rute
Banyuwangi, Sapeken, Pangerungan Besa, Kangean, Sapudi, Kalianget, Masalembu,
Karamian, balik ke Masalembu, dan Surabaya. Untuk rute kapal perintis Amukti
Palapa hampir sama tapi tidak merapat di pelabuhan Kalianget.
Jalur yang ditempuh oleh kapal perintis diatas memilik rute yang
cukup panjang, sehingga memerlukan waktu cukup lama pula dalam sekali
pelayarannya. Mengenai harga tarif penumpang, tentu saja akan lebih murah
karena jalur kapal perintis mendapat subsisi dari pemerintah melalui Kementerian
Perhubungan (Kemenhub).
Semoga dengan adanya penambahan kapal perintis tersebut dapat memperlancar
pergerakan orang dan barang dari luar Madura ke sejumlah kepulauan di Madura.
No comments:
Post a Comment